Rabu, 20 Februari 2013



PENDAHULUAN

Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia dan terbaik di antara makhluk ciptaan Tuhan lainnya karena dibekali berbagai macam potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Namun terkadang, kita tidak sadar bahkan tidak tahu sama sekali apa potensi yang ada pada diri kita sehingga terkadang kita hidup dengan kondisi seadanya, mudah menyerah dan tidak mempunyai impian besar. Kita menjalani rutinitas hidup apa adanya tanpa ada kekuatan untuk menjadikan hidup kita lebih baik.

Jika kita mau merenung, sebenarnya ketika kita diciptakan, Tuhan pasti tidak akan membiarkan hamba-Nya hidup dalam kesengsaraan dan penderitaan. Maka dari itulah Tuhan membekali manusia dengan segenap potensi yang ada dalam dirinya. Potensi itu meliputi: potensi jasmani (fisik), ruhani (spiritual), dan akal (mind). Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya. Semua itu tergantung dari bagaimana mereka memanfaatkan potensi yang melekat dalam dirinya.

Ketiga potensi tersebut saling menunjang dan melengkapi, tetapi dari ketiga komponen itu, potensi spiritual dan akal memegang peranan penting dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupan, sebab dari kedua potensi itulah manusia akan tahu kemana akan melangkah, apa yang diinginkan, dan apa yang harus dilakukan. Potensi fisik hanya menunjang kedua potensi tersebut agar lebih sempurna, walau peranannya juga tidak bisa disepelekan.

Banyak orang yang mengeluh ketika dikaruniai fisik yang kurang sempurna. Mereka merasa seakan-akan hidupnya tidak berguna. Akhirnya mereka menjadi orang-orang yang berputus asa dan menjadi beban bagi orang lain. Mereka melupakan potensi akal dan spiritual yang dikaruniakan Tuhan.




Ciri-ciri Manusia
    
            Untuk tahu lebih mendalam mengenai potensi manusia, hal yang harus kita pahami adalah ciri-ciri dari manusia itu sendiri. Ciri-ciri yang harus kita ketahui itu antara lain, berupa ciri-ciri fisik dan ciri-ciri mental, dan berbagai hal lain yang detail tentang manusia.
    
             Hal pertama yang akan dibahas adalah ciri-ciri fisik manusia. Mernurut para peneliti manusia termasuk jenis spesies Homo Sapiens. Setiap manusia dalam hal fisiknya memliki banyak kesamaaan, diantaranya memiliki badan yang tegak, memiliki dua tangan, dan memiliki dua kaki. Perbedaa yang terdapat pada sesama manusia itu hanya berupa ukuran saja, seperti tinggi badan yang berbeda-beda. Hal yang menyebabkan perbedaan itu dapat berupa, faktor keturunan, faktor budaya, faktor lingkungan, dan sebagainya.
    
            Dilihat dari fisiknya manusia dibedakan dalam dua jenis kelamin, yaitu pria dan wanita. Sebenarnya keduanya hampir sama saja ciri-ciri fisiknya, hanya terdapat perbedaan tertentu untuk masing-masing pria dan wanita yaitu ciri kelaminnya. Id antara kedua jenis kelamin yng berbeda itu bukan berarti akan ada jurang pemisah di antar keduanya justru keduanya akan saling membutuhkan dalam menjalani hidup.
    
            Kemudian berikutnya akan dibahas mengenai ciri-ciri mental manusia. Manusia merupakan makhluk hidup yang paling sempurna dibandingkan makhluk hidup lainya, oleh karena itu manusia memiliki sikap mental yang sangat hebat, karena manusia dapat mengontrol dirinya sendiri dalam bertindak. Manusia dapat melakukan hal-hal luar biasa dengan pemikirann dan perasaan mereka, dimana hal tersebut tidak dimiliki makhluk hidup lainnya seperti hewan.
    
            Selain itu manusia memiliki tempat hidup yang terbagi dalam beberapa bagian yang kita kenal dengan sebutan seperti, benua, pulau, negara, dan sebagainya. Manusia mempunyai tempat tinggal masing-masing di tempat-tempat yang berbeda.

Potensi Akal Manusia
Manusia diciptakan dengan diberi satu karunia yang tidak diberikan Allah kepada makhlukNya yang lain, yaitu akal. Dengan akal itulah, manusia diberi amanah untuk menjadi khalifah di muka bumi, agar manusia mengolah apa yang ada di muka bumi ini dengan baik, dengan akal yang diberikan pada mereka.
Akal merupakan bagian dari sistem yang dimiliki oleh manusia. Ia adalah bagian dari sebuah sistem dimana terdapat input, output, dan dia sendiri sebagai pengolahnya. Dan karena input selalu didapatkan secara simultan dari lingkungan (baik input dari mata, telinga, dan bagian tubuhnya yang lain), maka proses yang dilakukan oleh akal pun terjadi secara simultan setiap saat. Pertanyaan selanjutnya adalah: “seperti apakah outputnya?”
Output dari akal bisa berupa banyak hal. Ada yang berupa tindakan, ada yang berupa perkataan, dan ada yang berupa tulisan, ada juga yang hanya berupa kegundahan-kegundahan dalam diri. Dengan demikian, maka kita bisa mengelompokkan output dari proses akal itu dalam 2 kelompok:
- output yang dipendam
- output yang ditampakkan
            Output yang dipendam tidak akan memberikan efek langsung ke lingkungan sekitar, tapi ia akan membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh: orang yang berpikir tentang hal-hal yang baik, walaupun pemikiran itu tidak didialogkan, maka hal itu akan mengarahkan dia suatu saat nanti menjadi orang yang baik. Demikian pula sebaliknya.
Output yang ditampakkan akan memberikan efek yang langsung pada lingkungan sekitar. Jadi, kita harus benar-benar berhati-hati dalam mengendalikan output yang kita tampakkan. Apabila kita tidak mengendalikan output ini, baik dengan tindakan yang tidak terkendali, perkataan yang tidak terkendali, tulisan yang tidak terkendali, dan lain-lain, maka akibatnya akan dirasakan oleh orang lain atau lingkungan yang berada di sekitar kita.
Jadi, wahai akal, jadilah pengolah yang baik dalam sistem ini. Bekerjasamalah dengan hati nurani, sehingga kau jadi pengolah yang baik.

Potensi Jasmani Manusia
     
            Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki setiap manusia, maka setiap manusia pasti memiliki potensi yang luar biasa dalam dirinya. Berikut ini akan dibahas mengenai potensi jasmani atau biasa disebut kemampuan fisik dari manusia.
     Manusia memliki bentuk fisik yang “sama” walaupun ada perbedaan tertentu saja seperti ukuran tinggi, dan sebagainya. Dengan bentuk fisik yag dimilikinya manusia dapat melakukan berbagai hal yang bisa berguna bagi sesamanya, atau bisa dikatakan merubah keadaan sekitarnya.
     Misalnya saja seorang petani, dengan tubuh (fisik) yang dimilikinya, ia bisa membajak sawah dengan menggunakan bajak yang dimilikinya. Ketika si petani membajak sawah ia mengeluarkan tenaga dari dalam tubuhnya, inilah yang bisa disebut potensi jasmani dirinya.
     Jadi, potensi jasmani ini dapat kita tafsirkan sebagai kemampuan fisik seseorang untuk melakukan sesuatu berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu potensi jasmani manusia dapat juga dilihat dari cara seseorang berpenampilan. Biasanya penampilan seseorang akan menunjukan wibawa seseorang, sehingga seringkali penampilan dijadikan indikator penilainan terhadap potensi seseorang.
     Kemudian dalam potensi jasmaninya manusia juga mengenal reproduksi, yang berfungsi untuk melanjutkan keturunanya. Maka dari itu juga dilihat dari segi jasmaninya mnusia mengenal kelahiran dan kematian. Seorang manusia mulai hidup dan dapat memanfaatkan potensi jasmaninya saat pertama kali dilahirkan. Kemudian setelah manusia menjalani hidupnya dlam kurun waktu tertentu akan ada namanya kematian. Kematian merupakan sesuatu yang diluar batas manusia, semua manusia pasti akan mengalami hal tersebut.
     Dengan fisik yang sangat sempurna dibanding makhluk hidup lainnya itu, manusia dapat melakukan sesuatu yang mungkin makhluk hidup lainnya tidak bisa lakukan, seperti menulis, hewan dan tumbuhan tidak akan bisa melakukan hal tersebut.



Potensi Rohani Manusia
     
            Selain potensi jasmani manusia juga memiliki potensi rohani. Potensi rohani sangat berbeda dengan potensi jasmani, potensi bisa dibilang “tidak terlihat”. Potensi rohani pada manusia adalah berupa kepercayaan dan mental seseorang.
     Manusia sejak zaman dahulu sudah mengenal beberapa kepercayaan, seperti animisme, dinamisme, politheisme, dan monotheisme. Saat sekarang ini kepercayaan seperti itu sudah jarang digunakan atau dapat dikatakan hampir punah sama sekali, sekarang ini kita mengenal agama, seperti di Indonesia yang terdapat 5 agama, yaitu, Islam, Kristen Protestan, Katolik, Budha, dan Hindhu. Dari kelima agama itu sebenarnya yang dituju sama saja, yaitu Tuhan Allah pencipta kita, namun hanya berbeda dalam cara ibadah dan beberapa hal lainnya.
     Dengan menganut suatu agama, maka akan mempengaruhi sikap mental seseorang. Seperti orang yang menganut agama tertentu, maka dia akan mempunyai suatu kepercayaan yang memberikan motivasi kepadanya dalam menjalani hidup ini.
     Potensi rohani akan mempengaruhi berbagai aspek dan potensi kehidupan lainnya, seperti potensi jasmani seseorang akan dipengaruhi oleh agama yang dianutnya, sehingga potensi jasmani dan kehidupannya akan berbeda dengan orang yang menganut agam lain, seperti misalnya ada budaya berbeda yang dianut agam Budha dan Katolik, maka pola kehidupan kedua penganut agama itu akan ada sedikit perbedaan.
     Kemudian potensi rohani juga dapat mengatur tingkat emosi manusia yang akan berimbas pada perkembangan potensi jasmani manusia itu sendiri, atau secara konkret dapat dikatakan mempengaruhi pembentukan sikap dari manusia itu sendiri.
     Rohani manusia juga akan berpengaruh cukup besar pada kehidupannya. Misalnya saja orang yang beragama akan menjalankan kehidupanya sesuai kaidah-kaidah yang ada pada agamanya, sedangkan orang yang tidak menganut agama apapun hidupnya akan dipenuhi ketakutan, kejahatan, dan hal-hal buruk lainnya yang tidak dijumpai oleh orang yang taat beragama.




KESIMPULAN

Kesimpulan saya, manusia dianugerahi potensi luar biasa, yaitu berupa otak,rohani dan,jasmani yang sehat. Otak merupakan komputer yang paling hebat yang dimiliki manusia. Dengan kekuatan pikiran (the power of mind), manusia mampu melakukan banyak hal. Rohani merupakan alat pengendalian diri manusia, jika kita tidak bisa mengendalikan diri kita,itu akan merugikan dirikita sendiri juga orang lain. Sedangkan jasmani juga sangat penting karena dengan tubuh yang sakit manusia tidak bisa beraktivitas sercara optimal.


sumber : http://asrainhere.blogspot.com/2010/10/potensi-manusia.html
id.wikipedia.org